Dibayangkan oleh : Ruli Amirullah
HARI INI, pukul 2.30 dinihari
Suasana disebuah sudut Jakarta
Ratusan orang berkumpul di ruang gelap
Terdengar dentuman musik yang memekakkan telinga
Yang wanita memakai baju minim, bahkan nyaris seperti tidak memakai baju akibat begitu ketatnya dengan kulit.. Yang pria tidak kalah ingin menarik perhatian, menggunakan baju dengan design terbaru agar bisa menarik perhatian kaum hawa….
Kulit mereka bersentuhan, dikarenakan begitu banyaknya orang yang berkumpul, tapi beberapa sengaja merapatkan diri, walau hawa terasa hangat dan menjadikan tubuh berkeringat..
Suasana penuh, tapi justru mereka menikmatinya..
Ketika terasa haus, Mereka memesan berbagai minuman..
Semua minuman tersebut terasa membakar di mulut, dan membuat tubuh terasa panas, but they like it, dan terus minum…. Sampai nyaris hilang kesadaran…
Minuman yang tidak menghilangkan haus, dan mereka terus mereguknya
Ketika suara musik semakin bergemuruh, tangan-tangan mengacung keatas sambil berteriak, menikmati setiap dentuman yang ada
Malam yang dingin menjadi terasa hangat..
Dan mereka mengharap malam tidak akan pernah berakhir
Tapi toh segala sesuatu ada akhirnya..
Saat itu, mereka sedang menikmati malam di sebuah club…
Dan Itu tadi hanyalah suasana di salah satu club Jakarta.. masih banyak tempat serupa dengan suasana yang sama, bahkan lebih “panas”..
Anda berminat..?
DI MASA MENDATANG, ketika waktu sudah berhenti..
Suasana di sebuah sudut Akhirat..
Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan ratusan juta orang berkumpul dalam ruang gelap..
Terdengar suara gemuruh api yang memekakkan telinga
Yang wanita maupun pria memakai baju minim, bahkan nyaris tidak memakai baju
Kulit mereka bersentuhan, akibat sesaknya tempat, menjadikan hawa begitu menyesakkan, tubuh begitu banyak mengeluarkan keringat, sempit dan tidak ada ruang untuk bernafas lega. Mereka tidak menyukainya, tapi saat itu sudah tidak ada pilihan..
Ketika terasa haus, mereka mendapat minuman yang terasa begitu membakar dimulut, dan bahkan benar-benar membakar setiap sentimeter dari bagian tubuh yang terlewati air tersebut..begitu panasnya hingga nyaris hilang kesadaran yang meminumnya..
Minuman yang tidak menghilangkan haus, dan mereka harus terus mereguknya
Ketika suara gemuruh api semakin memekakkan telinga, tangan-tangan tengadah keatas sambil berteriak memohon ampun… kepanasan merasakan setiap jilatan api yang ada..
Suasananya menjadi terasa begitu panas..
Dan mereka berharap ini akan segera berakhir..
Tapi saat itu tidak ada kata akhir….
Saat itu, mereka sedang menjalani siksa di akhirat…
Dan itu hanyalah suasana di salah satu ruangan akhirat, masih banyak ruangan lain di akhirat dengan suasana yang sama, bahkan lebih panas..
Anda masih berminat…?
….Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.
(QS. Ali Imran:117)
merinding
By: jundihasan on 29 Januari, 2009
at 11:54 am
cerita hebat,mohon di izinkan untuk menyebarluaskan
By: suwit2 on 30 Januari, 2009
at 7:16 am
Saat membaca pertama kali, saya tidak tahu apa maksudnya, apakah hanya menceritakan tentang hingar bingar sebuah diskotik di Jakarta?? Toh sudah hampir semua orang tahu. Yah… memang seperti itulah tempat hiburan malam.
Namun setelah membaca bagian berikutnya, baru saya paham apa maksudnya. Salut. Mohon diijinkan untuk copy di blog kami. Terima kasih.
By: reservasionline on 9 Februari, 2009
at 10:00 am
[…] Jakarta’s Night Life […]
By: Renungan : Sebuah Perbandingan « Reservasionline’s Blog on 9 Februari, 2009
at 10:05 am
Assalamu’alaykum…
Good post… 🙂
Mohon ijin utk di copy di blog saya…
Syukron katsiron.. 🙂
By: senjamerah on 18 Februari, 2009
at 3:32 am
Assalamu’alaikum….
Hebat…..
Mohon izin tuk d copy
MAkasie….
By: Hamba Allah on 19 Februari, 2009
at 5:25 am
Peringatan yang Ok bgt lewat media cerpen yang ketika pertama kita belum tahu apa maksudnya
By: yasinputria on 24 Februari, 2009
at 3:28 am
peringatan yg OK bgt lewat media cerpen yang ketika pertama membaca kita blm tahu apa mksdnya namun ketika terus membaca akan menemukan satu cerita yang memukau 🙂
subhanallah…
By: yasinputria on 24 Februari, 2009
at 3:31 am
mas arifin, saya minta ijin copy paste ya… thanks
By: Jdf on 5 Maret, 2009
at 4:38 am
subhanallah…
awal baca tak begitu mngerti dan paham,tapi ketika mata saya tertuju pada ayat alquran dibawan itu saya baru sadar bahwa sesungguhnya kita lah mengakibatkan kesusahan di akhirat nanti pada diri kita,,,thankz buat cerita yang benar2 membuka mata hati saya unutk jauh lebih baik.
By: Liez on 11 Maret, 2009
at 5:24 am
subhanallah…
fenomena dunia persis sama dengan akhirat yang membedakan adalah kekal dan abadinya..
By: oba on 3 April, 2009
at 9:00 am
subhanallah,,,
syukron tlah mengingatkan,,,^^
minta izin untuk menyebarluaskan,,,
By: fitra sari on 17 Mei, 2009
at 5:07 pm
ending yang mengagetkan
By: ummu fatih on 23 Mei, 2009
at 1:24 pm
Astaghfirullah 3x
Mohon diizinkan untuk menampilkan kembali ke dalam blog kami…
By: hudza_iefha on 23 Juli, 2009
at 8:14 am
Unik banget idenya, luar biasa.
By: Hamz on 26 Januari, 2010
at 9:47 am
Nice !
By: Salim on 17 Februari, 2010
at 7:55 am
dlm dan bermanfaat bagi saya..trm ksih…
By: jhony on 25 Mei, 2010
at 2:49 am
Bagus banget…siapa yg menanam,dia juga yg akan panen.
By: Fie on 30 Mei, 2010
at 5:16 am
ijin copas..
By: vie on 8 Desember, 2010
at 3:30 am
Luar biasa mas.izin sahare yee
By: Rukman on 19 Oktober, 2011
at 6:02 am
ikutan izin share ke teman2 ya mas,,,,
By: kurniawan on 30 Oktober, 2011
at 9:29 am